Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur mempersiapkan kebutuhan mulai dari server, aliran listrik, hingga pengawasan siswa sakit yang mengerjakan ujian di Rumah Sakit.
Ketua Sub Rayon 12 SMK Surabaya, Agung Nugroho mengatakan, proses ujian yang dilaksanakan di wilayahnya berjalan lancar. Hingga saat ini, tidak ada kendala yang bisa menghalangi ujian ini. Karena semua persoalan-persoalan yang mengganggu sudah dilakukan antisipasi.
“Tidak ada laporan ada kendala, semua berjalan lancar sesuai dengan harapan kita bersama.,” katanya.
Agung menyatakan, di wilayahnya ada tujuh sekolah yang terdiri SMK Ketintang, SMK Wijaya Surabaya, SMK Kartika 1 Surabaya, SMK Kartika 2 Surabaya, SMK Wonkromo Surabaya, SMK Gema 45, dan SMK Tunas Wijaya. Dari tujuh sekolah ini, peserta UNBK sebanyak 1.054 siswa.
Dari jumlah ini, ujar dia, semua siswa mengikuti ujian secara keseluruhan. Hanya saja, lanjut Agung, ada satu siswa yang melaksanakan ujian di Rumah Sakit. Siswa tersebut mengerjakan dengan didampingi pengawas. “Kita menggunakan tab (tablet) untuk mengerjakan ujian bagi siswa yang sakit,” terang Kepala SMK Ketintang ini.
Sementara Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMK Dindik Jatim, Suhartono menghimbau supaya sekolah memperhatikan masalah administratif yang ada dalam POS (Prosedur Operasi Standart).Hal ini dilakukan supaya semua proses berjalan dengan baik, dan tidak ditemukan permasalahan-permasalahan. “Aturan POS UN tolong dikondisikan sesuai urutan POS dan tatib juga harus diperhatikan. Bila ada kendala teknis, bisa langsung menghubungi tim helpdesk provinsi,”ungkapnya.
Suhartono juga menekankan, agar sekolah juga memperhatikan pasokan listrik. Salah satunya menyediakan gendset. Di samping itu, ia juga menghimbau agar pengawas tidak perlu memasuki ruangan karena sudah menggunakan CCTV. Sehingga, apa yang temukan dan di evaluasi Ombudsman dalam rapat koordinasi dengan Dindik Jatim agar tidak terjadi lagi.
“Kalau ada persoalan teknis atas ada kendala bisa langsung komunikasi dengan tim proktor provinsi,”imbuh dia.
Kendati tidak menjadi penentu kelulusan, Suhartono menegaskan jika pelaksanaan UNBK harus menjunjung kepribadian yang jujur. “Jujur harus prestasi juga iya. Itu harapan ke anak-anak kita, jadi mereka bisa belajar sendiri tapi juga harus menjunjung kejujuran yang utama,” papar dia.
Untuk jenjang SMK, ada 231.626 siswa yang mengikuti UNBK. Mereka berasal dari 1940 lembaga. Yakni 294 SMK negeri, dan 1646 SMK swasta. Dari jumlah itu, ada 1713 SMK yang akan melaksanakan UNBK secara mandiri. Selebihnya yakni 227 SMK yang akan menggabung. ”Ada 82.060 siswa menggunakan KTSP sedangkan 149.566 menggunakan kurikulum 2013,”imbuh dia.(arif)